Friday 19 January 2018

INCEST BAGIAN 1



Tiga tahun sudah Mirna listiana ditinggal mati suaminya Joni hartanto, seorang pengusaha property sukses yg tewas terkena serangan jantung, selama itu pula mirna menjadi single fighter dalam membesarkan ketiga orang anaknya, dan dengan pertimbangan tertentu mirna lebih memilih hidup menjanda ketimbang harus menikah lagi dengan pria lain. meski telah memasuki usia yg ke 40, mirna masih terlihat cantik dan menarik, sebenarnya banyak pria yg tertarik pada mirna, namun mirna telah memutuskan untuk tidak menikah lagi semenjak kematian suaminya.

Bersamaan dengan kematian suaminya pula, praktis semenjak saat itu segala urusan perusahaan mirna lah yg menanganinya, mirna menjadi pemilik tunggal sekaligus direktur diperusahaan
tersebut, walaupun sebetulnya mirna tidak memiliki latar belakang pendidikan yg tinggi, apalagi pendidikan ekonomi dan kemanajemenan, suatu disiplin ilmu yg sebenarnya wajib dikuasai oleh seorang pengusaha property yg bersekala menengah seperti dirinya, namun kelebihan mirna adalah memiliki kecerdasan, keuletan dan mau belajar, sehingga dalam waktu singkat mirna dapat menguasai seluruh pekerjaan mendiang suaminya, bahkan beberapa waktu terakhir perusahaan tersebut mencapai angka kemajuan yg cukup signifikan.
Bila dilihat masa lalu mirna, sebenarnya dulu mirna hanyalah seorang wanita simpanan joni hartanto yg sudah memiliki istri namun tidak memiliki anak, sejak kelas 2 SMU mirna sudah menjadi WIL joni, sampai akhirnya ia hamil, sehingga joni menikahi mirna secara resmi, joni menikahi mirna bukan semata-mata hanya untuk mempertanggung jawabkan kehamilan mirna, namun memang karna joni dengan tulus mencintai mirna, terlebih lagi anak yg dikandung mirna yg bakal menjadi darah dagingnya sendiri, yg hampir 10 tahun perkawinannya dengan istrinya tidak dikaruniai anak, itulah alasan utama joni, disamping juga mirna memang pandai memuaskan joni diranjang, sehingga joni dibuat tergila-gila oleh wanita muda itu.

Tak ayal, keputusan joni itu mengakibatkan istri joni tidak terima dan minta untuk diceraikan, yang akhirnya pergi bersama dengan hampir seluruh harta joni yg sebelumnya memang atas nama istrinya, namun joni tidak mempermasalahkan itu, dia merasa semua adalah kesalahannya, kini hanya mirna yg ia miliki, dengan calon jabang bayi itu tentunya, dan untungnya masih ada perusahaan yang masih dia pegang.

 Berawal dari nol, dengan tinggal dirumah kontrakan bersama mirna yg sedang mengandung, joni bekerja keras, alhasil perusahaannya maju pesat, bahkan berkembang menjadi lebih besar daripada sebelumnya, yg kadang joni berpikir kelancaran usahanya hingga menjadi berkembang begitu pesat merupakan rejeki yg datang dari istri dan anaknya yg sekarang ini, walaupun sebetulnya itu hanyalah sugesti joni belaka, yg sebenarnya terjadi adalah memang disaat itu joni begitu giat bekerja, bahkan bisa dikatakan sebagai gila kerja, hal yg memacunya adalah karna tanggungan istri dan anak yang masih belum punya rumah pula, sehingga joni bekerja seperti kesetanan untuk bisa memberikan yg terbaik kepada istri dan darah dagingnya.

Berbeda dengan disaat joni bersama istrinya yg terdahulu yg tanpa anak, waktu itu semangat kerja joni tak terlalu tinggi dan terkesan hanya mengikuti alur saja, ditambah lagi dengan gemarnya joni pergi ketempat-tempat hiburan untuk sekedar meredam rasa bosannya dalam hidup yg tanpa anak.

Dari hasil buah cinta joni dengan mirna, menghasikan gadis cantik bernama Putri permata saskia (Puput) yg sekarang berusia 19 tahun, kemudian anak kedua adalah seorang pemuda tampan bernama Erwin satrionegoro 17 tahun, dan sibungsu adalah seorang gadis yg tak kalah cantik bernama Asnalina sekarwangi (Lina) 15 tahun.

Sebagai wanita yg sedang memasuki masa puber kedua, mirna masih memiliki hasrat seksual yg harus dipenuhi, dan untuk memenuhi hasratnya tersebut mirna lebih suka melampiaskannya dengan alat bantu seks, yg beberapa dibelinya diluar negri saat urusan bisnis, dan sebagian lagi dibelinya via internet, mirna juga gemar mengkoleksi berbagai macam material porno seperti film, majalah dll.

Saat hasrat seksual mirna timbul, biasanya mirna memutar video porno dikamarnya yg telah dilengkapi dengan blueray player, lengkap dengan tv berukuran super besar. Mirna menyaksikan film porno sambil memainkan vaginanya dengan alat bantu seks koleksinya.

Seperti pada malam itu, mirna duduk disofa kamar dengan tanpa selembar benangpun, sementara tangan kanannya menancapkan dildo (konto-kontolan) dan mengocoknya maju mundur didalam lubang memeknya yg sudah mulai basah berair, sementara pada layar tv dihadapannya film porno jenis hardcore sedang diputar.
Mirna duduk dengan mengangkangkan kedua kakinya sambil terus mengocok-ngocok dildu didalam memeknya diikuti dengan desahan yg keluar dari bibir seksinya, sesekali dari mulutnya bergumam .

“ Aaaahhhh…asiiiiikkk.. iya hajar terus, kamu memang actor porno idolaku..” gumam mirna menyaksikan tayangan film porno, yg saat itu adegan seorang actor porno pria terkenal sedang menggarap tiga wanita sekaligus.

“ Iya..hajar cewek-cewek itu.. iya betul, kamu entot pantatnya…hajar yg keras..” mirna semakin bernafsu saat menyaksikan actor tersebut menyodomi wanita-wanita artis porno dalam film itu.

Pada saat yg bersamaan, Erwin anak kedua mirna melintas didepan kamar ibunya, seraya langkahnya terhenti saat didengarnya sayup-sayup seperti suara orang yg sedang berhubungan badan seperti yg sering ia saksikan difilm porno dikamarnya.

Dengan penasaran didekatkan matanya kearah lubang kunci kamar ibunya, Erwin begitu terperanjat saat menyaksikan pemandangan yg ia saksikan didalam kamar ibunya, bagaimana tidak, dalam penglihatannya ibunya yg bertubuh indah dan cantik sedang duduk disofa sambil telanjang dan mengocok-ngocok memeknya dengan dildo sambil menyaksikan film porno.

Hingga beberapa saat Erwin menyaksikan ibunya dari lubang kunci, Erwin mengintip dengan menjadikan lututnya sebagai tumpuan untuk menyesuaikan dengan tinggi lubang pintu yg hanya sebatas perut, hingga nafsu birahinya naik, seraya dipelorotkannya celana pendek boxer yg dipakainya sampai sebatas lutut, tampak mencuat batang kontolnya yg sudah mulai tegak akibat nafsu birahi, dikocok-kocok batang kontolnya dengan tangan kanan sambil menyaksikan aksi ibunya, Erwin memang sejak smp mulai terobsesi dengan kecantikan dan kemolekan tubuh mamanya, sebuah hasrat yg ganjil sebenarnya, bahkan saat onanipun ia sering membayangkan mamanya, keganjilan itu disadari betul oleh Erwin, akal sehatnya sebetulnya menolak untuk itu, ingin selalu dibuangnya jauh-jauh hasrat itu, dia sadar itu adalah ibu kandungnya, dan perasaan itu membuatnya dihinggapi rasa bersalah, bahkan merasa dirinya memiliki kelainan.

Rasa bersalah Erwin bertambah manakala pada kira-kira 3 bulan lalu, saat ia sedang didalam kamarnya menyaksikan video porno di laptopnya, tiba-tiba masuk lina adiknya, gadis abg yg baru duduk dikelas 3 smp. lina masuk secara tiba-tiba dikarnakan keteledoran Erwin sendiri yg lupa untuk mengunci pintu kamar, sehingga dia tidak sempat untuk mematikan tayangan video porno tersebut sementara lina sudah tepat berada dibelakangnya.

“ Nah.. kak Erwin lagi ngapain ayo…ketauan ya, lagi nonton film gituan..” sambil tangannya menepak pundak Erwin, sehingga Erwin kaget setengah mati. Erwin tak bisa berbuat banyak untuk menepis atau membantahnya, sudah tertangkap basah pikirnya, akhirnya dia hanya berlagak santai sambil terus menyaksikan film tersebut. celakanya, lina juga malah ikut nimbrung menonton, terpaksalah Erwin membiarkannya saja daripada nanti dia mengadu kepada mama pikirnya.


Dasar lina anak bungsu yg manja, sedikit nakal, dan segala keinginannya harus dipenuhi, rupanya saat menonton adegan dalam film itu hasrat birahi lina timbul, dan yg lebih gila lagi, dengan enteng dan tanpa dosa dia meminta supaya Erwin memasukan batang kontolnya kedalam memeknya.

“ Kak Erwin..ayo dong kak..masukin ini lin..pake itunya kakak..” rengek lina sambil mengangkakangkan kedua kakinya, dan rupanya celana pendeknya telah ia lepas, sehingga memeknya yg mungil dan berwarna kemerahan tampak merekah.

“ Eh..jangan gila kamu lin..pake tuh celana..aku ini kakakmu bego…” bentak Erwin

“ Aaahh…kak Erwin..ayo dong, lina pengen cobain nih..sebentar aja..” rengek lina

“ Eh..dasar bandel kamu, cepet… keluar enggak..” bentak Erwin kali ini sambil menendang bibir ranjang, namun hal ini justru membuat lina ngambek.

“ Oke..kalo begitu, nanti lin bilang sama mama, kalo kak Erwin kerjanya cuma nonton film porno aja dikamar, trus juga lin akan bilang kak Erwin ngajak-ngajak aku untuk ikut nonton…” ancam lina yg membuat Erwin sedikit gugup dan bingung hendak berbuat apa.

“ Baiklah kalo begitu, tapi janji kamu jangan ngadu sama mama ya…”

“ Nah gitu dong..itu baru namanya kakak ku yg baik…” puji lina dengan wajah sumringah,

Erwin mulai melepas celana pendeknya sehingga batang kontolnya yg sedari tadi dia menonton film porno masih ereksi, tampak tegak mencuat, lina memandangnya dengan terkesima


“ Ayo cepet kak masukin..dah gak tahan nih…” rengek lina.

Sementara Erwin naik keranjang dan mulai mengangkangi adik kandungnya tersebut

“ Lin..aku belum pernah nih…kamu udah pernah belum..?” tanya erwin bimbang

“ Aku belum pernah kak…makanya aku kepingin coba…” jawab lina polos

“ Berarti kamu masih perawan..katanya kalo masih perawan sakit lho lin…bisa sampai keluar darah..” terang Erwin

“Enggak apa-apa kak..kita coba aja…” jawab lina
“Oke kalo begitu…kamu bengkek memekmu pake tanganmu lin, biar lobangnya keliatan..” pinta Erwin supaya lina menyibak memeknya dengan kedua tangannya untuk mempermudah masuknya kontol Erwin.

 Lina menuruti apa yg dikatakan Erwin, sehingga lubang memeknya yg mungil menjadi sedikit bertambah lebar di sibak oleh kedua tangan lina, dan Erwin mulai menekan batang kontolnya kedalam lubang memek adiknya, namun rasanya begitu sulit walaupun batang kontolnya sudah keras berdiri, mungkin disebabkan memek lina yg masih perawan dan juga masih minimnya pengalaman Erwin yg memang belum pernah melakukan hal tersebut, akhirnya Erwin meludahi telapak tangannya dan melumuri batang kontolnya dengan maksud untuk memberi pelumasan, alhasil blessss…masuk juga akhirnya batang kontol Erwin menembus selaput dara adik kandungnya yg dibarengi dengan teriakan kesakitan lina

“ Aduuuuhhh….kak..koq sakit sih….aaeeeennngggg…” jeritnya menahan sakit, sementara cairan darah mulai mengalir dari vaginanya menodai sprei yg berwarna putih.

Sementara Erwin mengocok batang kontolnya maju mundur seperti adegan dalam film porno yg sering ia saksikan

“ Kak..udah kak berhenti….” Jerit lina tak tahan menahan sakit, namun Erwin tetap menggoyang pinggulnya maju mundur, dan hanya kira-kira satu menit tubuh Erwin mengejang bertanda pemuda itu telah mencapai klimaks croooottttt….crooottttt… keluarlah air mani Erwin membasahi lubang memek adiknya disertai lenguhan panjang

“ Aaaaaahhhhh….…” gumam Erwin, dan akhirnya goyangannya terhenti yg menandakan tuntasnya puncak kenikmatan yg didapat.

Lalu Erwin mencabut batang kontolnya dari dalam memek lina, terdapat sedikit cairan darah yg melekat pada batang kontolnya, sementara lina menangis karna rasa sakit yg dideritanya.

“Aduuuuhhhh….koq sakit sih kak…aduhhh…” rengeknya, yg membuat Erwin tak tega dan merasa menyesal telah melakukan itu. Yg bisa dilakukan Erwin hanya memeluknya dan mengecup keningnya, dengan harapan dapat mengurangi rasa sakitnya.

Semenjak itu Erwin merasa bersalah dan merasa berdosa telah memerawani lina yg adalah adik kandungnya sendiri, dan sampai saat ini hanya sekali itu ia melakukannya, dan untuk selanjutnya dia tidak pernah ada keinginan untuk berhubungan badan dengan lina, begitupun dengan lina, lina merasa kapok untuk meminta lagi kapada kakaknya, namun rasa kapok lina dikarnakan rasa sakit yg dialaminya itu, lina seorang gadis belia yg berpikiran praktis dan polos, kalau dia suka dia lakukan, kalau dia tidak suka tidak akan dia lakukan, kalau itu dirasa enak maka akan dilakukannya lagi, kalau tidak enak, tidak akan. Mungkin saja apabila saat Erwin memerawaninya waktu itu dia merasakan nikmat, dan tidak sakit, sudah barang tentu pasti dia akan memintanya lagi, walau dengan cara apapun.


1 comment: