Sunday 21 January 2018

INCEST BAGIAN 3

 
Beberapa saat kemudian mirna agak menarik paha Erwin, sehingga bokong Erwin tdk lagi bertumpu pada sofa, tapi punggung erwinlah yg kini bertumpu pada sofa, lalu mirna mengangkat bokong Erwin sehingga lubang pantat Erwin terlihat mencuat.

“ Erwin..ini salah satu yg dulu membuat papamu tergila-gila pada mama…” seraya lidah mirna diarahkan pada lubang dubur Erwin, lalu dijilatinya dubur Erwin, sehingga membuat Erwin begitu nikmat, separuh mata Erwin terpejam menikmati lubang anusnya dijilati mamanya.

“ Aaaaaahhhh…mama..enak ma…terus ma, aduuuhhh..ma enak banget sih…mmmmmm..” gumam Erwin menahan nikmat yg tak terkira.

Melihat reaksi Erwin yg seperti itu, mirna semakin bersemangat menggarap anus Erwin, dimasukannya ujung lidahnya kedalam anus anaknya tersebut dan digerakannya maju mundur, sesekali diputarnya lidah itu menyapu rongga-rongga lubang anus Erwin, sehingga Erwin semakin tdk karuan hingga kepalanya bergelinjang-gelinjang.

Hingga beberapa saat lamanya mirna meng oral batang kontol dan anus Erwin, seketika mirna berdiri dan mengecup bibir Erwin dengan mesra, seraya digelitiknya daun telinga Erwin dan membisikan sesuatu dengan mendesah dan mesra

“ Erwin sayang..anak mama yg ganteng.. sekarang saatnya kamu jilatin memek mama ya sayang… itu juga kan yg menjadi impianmu sayang….” Bisikan seksi yg membuat angan Erwin melayang dan sahwatnya semakin tinggi.

“ Iya ma..erwin juga udah kepingin banget jilatin memek mama yg indah ini..” jawab Erwin sambil mengusap lubang memek mamanya dengan jari-jari tangannya. Sejurus kemudian mirna memposisikan dirinya duduk disofa dengan kedua kakinya mengangkang lebar sambil menyibak lubang memeknya dengan kedua tangannya, sehingga lubang memek mirna yg berwarna kemerahan tampak merekah mencuat, sebuah pemandangan yg begitu indah dan mempesona bagi Erwin, ternyata bentuk lubang memek mamanya jauh lebih indah dan menggoda dari yg selama ini dia bayangkan dalam onaninya.

“ Ayo, sayang..jilatin dong, memek mama.. mama juga udah enggak tahan nih…” tantang mirna sambil sesekali menyapu bibirnya dengan lidah, hingga begitu terlihat menggoda dan menantang.
Erwin segera berjongkok dengan mata tertuju kearah lubang memek mamanya, dipegangnya paha kiri dan kanan mirna dengan kedua tangannya sementara wajah Erwin didekatkannya pada lubang memek mirna, ditatapnya tanpa berkedip, setelah puas menatap, dihirup dengan hidungnya aroma memek mamanya itu sambil memejamkan matanya, hingga akhirnya dijulurkannya lidahnya untuk menjilati lubang memek mirna.

Dengan rakus Erwin menjilati lubang memek mirna, sementara mirna menikmati jilatan pada memeknya sambil tangan kanannya menjambak rambut Erwin, sementara tangan kirinya digunakan untuk meremas-remas buah dadanya sendiri, mulai keluar ocehan-ocehan spontan dari bibir seksi mirna dalam menikmati sensasi yg diberikan anaknya itu, karna walaupun Erwin belum berpengalaman dalam soal seks, tapi Erwin sering menonton film porno, dan banyak membaca material-material porno, sehingga dengan lancar dan tanpa kaku Erwin begitu lihai memain-mainkan lidahnya dalam memek mirna.

“ Aaaahhh…terus sayaaaaang…aahhh..kamu pinter sayang..kamu belajar dimana sih…? ” gumam mirna menikmati jilatan yg cukup lihai dari Erwin.

Sementara lidah Erwin semakin lihai saja bergerilya didalam memek mirna, dijilatnya juga klitoris mirna, sambil sesekali digigitnya dengan lembut hingga membuat mirna mengelinjangkan tubuhnya dan memekik manja.

“ Aaauwww…ih..sayang.. kamu nakal ya.. kamu gigit-gigit itil mama ya..auuww..” tapi enak sayang, kamu pinter banget sih…aduh..auuww..gila kamu sayang…ahhh..” Erwin semakin bersemangat melihat ekspresi dan reaksi mamanya seperti itu, sebuah ekspresi manja yg membuat Erwin semakin gemas untuk menggigit-gigit lembut klitoris mirna.

 Hingga lidah Erwin kini mulai memasuki rongga-rongga bagian dalam memek mirna, disapunya area dinding-dinding vagina mirna, yg juga membuat mirna begitu nikmat merasakannya. Sampai akhirnya Erwin mulai berpindah mengarahkan lidahnya kearah sela-sela selangkangan mirna, turun terus sampai kepaha lalu lutut, betis dan akhirnya lidah Erwin menjilati jari-jari kaki mamanya yg indah dihiasi pewarna kuku berwarna merah yg membuat bertambah seksinya penampilan mirna, lalu mulai dihisapinya jari jemari kaki ibunya satu persaatu, sebetulnya cara itupun diadopsi Erwin dari salah satu adegan porno yg pernah ia saksikan, sementara mirna hanya menikmati dan menyaksikan ulah anak laki-lakinya itu sambil menggosok-gosok memeknya dengan tangan kanan, sampai mirna tertawa manja menahan geli manakala Erwin mulai mengangkat kaki mirna dan menjilati telapak kaki ibunya itu.

“ Hi..hi..hi..hi.. auuww..geli Erwin aah.. hi..hi..hi.. nakal kamu ya..auw..” Erwin semakin senang melihat tingkah manja mamanya

“ Gak apa-apa ma…erwin cuma mau buktiin katanya surga itu ada dibawah telapak kaki ibu.. he..he..he..” goda Erwin sambil terus lidahnya menar-nari .

“ Hi..hi..hi.. bisa aja kamu..tapi kurang tepat win, yg benar surga itu ada di memek ibu.. coba kamu pilih mana, pilih telapak kaki atau memek ayo…” goda mirna, membalas candaan Erwin.

“ He..he..he.. jelas pilih memek dong ma…” jawab Erwin seraya melepas kaki mamanya dan kembali mengarahkan mulutnya kememek mamanya.

“ Hi..hi..hi.. kamu memang pinter sayang, memang didalam memek inilah kamu akan menemukan surga yg sesungguhnya Erwin..suatu kenikmatan yg membuatmu bahagia..” sambil tangan mirna membelai kepala Erwin yg kembali menjilati dan menciumi dengan gemas lubang memeknya.
Hingga beberapa saat Erwin menjilati memek mirna, sampai akhirnya mirna menarik kepala Erwin hingga wajah mereka saling berhadapan, seraya mirna mengecup bibir Erwin dan berkata dengan lembut dan menggoda.

“ Sekarang kamu jilatin lubang pantat mama ya sayang..kamu mau kan melakukannya..?”

“ Dengan senang hati ma..erwin akan jilatin anus mama yg indah itu, Erwin memang mengharapkannya ma..” jawab Erwin, yg langsung dikecupnya bibir Erwin oleh mirna, karna mirna begitu bahagia mendengar jawaban Erwin yg ternyata juga mendambakan untuk menjilati lubang anusnya, karna itu juga merupakan salah satu kesukaan paporit mirna saat menikmati lubang anusnya yg dijilati oleh lembutnya sapuan lidah.

Seraya mirna yg masih dalam posisi duduk disofa kemudian menaikan kakinya keatas dan agak mengangkat pantatnya, dengan punggung mirna yg bertumpu pada sofa, dengan demikian pantat mirna mencuat memperlihatkan lubang duburnya yg sesekali kembang kempis seiring tarikan nafas mirna.
Begitu bernafsu Erwin melihat posisi mamanya seperti itu, dengan dibawah cahaya lampu yg terang dikamar itu, tampak bagi Erwin lubang dubur mirna merupakan suatu pemandangan indah yg dapat memberikan kesejukan pada jiwanya.

“ Ayo dong sayang…dijilatin dong lobang pantat mama..jangan dipelototin aja..mama udah enggak sabar nih…” pinta mirna dibarengi dengan senyuman genitnya yg menggoda, yg membuat birahi Erwin semakin tinggi, sehingga dibenamkannya wajahnya kedalam anus mirna, diciumnya aroma anus tersebut dengan menarik nafas dalam, dan dinikmatinya aroma khas dubur yg saat itu justru membuat gairah syahwat Erwin semakin memuncak, hingga akhirnya dijulurkannya lidahnya untuk menyapu seluruh permukaan anus mamanya, tak puas hanya menjilat, seraya ditempelkannya mulutnya sehingga menutupi seluruh permukaan lubang anus mirna untuk kemudian sryyuuff…dihirupnya dengan kuat, sehingga membuat mirna terpekik kaget, karna seolah-olah lubang duburnya seperti tersedot.


“Aawww…gila, kamu apain sayang…ih..auuww.. hi..hi..hi..auwww..nakal kamu.. eh..jangan disedot sayang ..ah..nanti keluar itunya lho..hi..hi..hi… auw..tapi asik sih..” jerit mirna diselingi tertawa manja, yg membuat Erwin semakin suka menggoda mamanya.

“ Biarin kalo keluar itunya…nanti Erwin makan sekalian..he..he..he..” goda Erwin.

“ Ih..jorok ah..kamu..hi..hi..hi…tapi asik sayang..terusin deh…aaaaahhh…” mirna semakin menikmati sensasi yg dilakukan Erwin sambil kedua tangannya meremas rambut Erwin.
Kini Erwin mulai memasukan lidahnya kedalam anus mirna dan menggerak-gerakan lidahnya maju mundur.

Hingga beberapa saat Erwin “mencicipi” anus mirna, akhirnya mirna menarik kepala Erwin dan memeluknya dengan mesra seraya mulut mereka saling berpagutan.


“Erwin..kamu pinter sekali sih menjilati pantat mama…mama bener-bener terbuai dibuatnya..belajar dari mana kamu…?” puji mirna, sambil berpelukan mesra bagaikan sepasang kekasih yg sedang dimabuk asmara.

“Belajar dari film aja koq ma..” jawab Erwin sambil tangannya meremas-remas buah dada mirna yg sebelumnya hanya bisa dia bayangkan saja.

“Iiihh…dasar kamu, kamu sering nonton film porno ya…?”

“He..he..he..iya ma..mama juga tuh..” sambil Erwin menunjuk pesawat tv yg masih masih memainkan adegan porno dari blueray yg diputar mirna.

“ Ih..bisa aja kamu..nanti kita praktekin ya..adegan-adegan dari film porno yg suka kamu tonton itu..” seraya mirna bangkit berdiri dan menarik tangan Erwin untuk mengikutinya keranjang.

“ Ayo..sayang kamu entotin mama ditempat tidur..kamu pasti udah gak sabar kan…mama juga udah enggak tahan nih..pingin ngerasain kontol kamu…” dengan sigap Erwin mengikuti langkah mamanya untuk naik keatas ranjang, kemudian mirna menelentangkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua kakinya sehingga memeknya merekah siap untuk dientot.

Erwin begitu bernafsu menyaksikan mirna dengan posisi seperti itu, yg berbody aduhai, kulit putih mulus dan masih kencang berisi pula, warna memeknya yg kemarahan sangat kontras dengan kulitnya yg putih, sehingga langsung diposisikannya tubuh Erwin untuk mengangkangi mamanya dan mengarahkan batang kontolnya kedalam lubang memek mirna.

“ Rileks..ya sayang…kamu jangan terlalu tegang begitu…kuasai dirimu… oke, sekarang kamu mulai tekan kontolmu…” mirna memberikan sedikit bimbingan pada Erwin agar bisa lebih menikmati permainan seks dengan santai, mungkin karna Erwin masih belum berpengalaman, sehingga mirna dapat merasakan bahwa Erwin agak sedikit gugup.

Dan akhirnya blesssss…masuklah batang kontol Erwin menembus lubang memek mamanya yg sudah tiga tahun tidak dimasuki oleh batang kontol, kecuali kontol-kontolan silicon yg dikoleksinya.
Erwin mulai menggerak-gerakan pinggulnya naik turun untuk mengocok batang kontolnya didalam lubang memek mirna, sementara mirna membantu membimbingnya dengan memegang bokong Erwin dengan dua tangannya dan menekannya, sehingga masuknya kontol Erwin menjadi lebih tandas, karna bantuan mirna yg ikut membantu menekan pantat Erwin.




“ Ayo terus sayang…entot terus lubang memek mama..tancapkan kontolmu kedalam memek mamamu ini..aaahhh…”

“Uuuuhhh…enak kan sayang…enak kan…udah mama bilang, surga itu ada didalam memek mama…mmmmm aaaahhhhh..”

“Ayo sayang…entot terus, entot memek mamamu ini..memek yg 17 tahun lalu mengeluarkan kamu..sekarang kamu entotin ya sayang…enak ya..mmmmmmaahhhh”

Begitulah beberapa kicauan yg keluar dari bibir seksi mirna yg tiada hentinya, ada saja yg diucapkannya, yg membuat Erwin semakin bersemangat menyetubuhi mamanya, sehingga membuat dia memberikan reaksi yg serupa pula.

“ Iya ma..memek mama enak sekali…dari dulu kalo tau begini, udah Erwin entotin terus memek mama…uuuhhh..uuhh..uhhh…”

“Ma..udah dari dulu Erwin mendambakan untuk mengentot memek mama yg enak ini..udah dari SMP ma..tapi Erwin cuma bisa bayangin aja sambil onani…ahhhhhh”

“Aduh…ma, kontol Erwin terasa nikmat berada dalam memek mama..mama emang betul, surga ada didalam memek mama..bukan ditapak kaki ya ma…uuuhhh..”

 Itulah beberapa kicauan Erwin yg terbawa suasana sehingga terpengaruh oleh ocehan mamanya, sehingga dia juga melakukannya, memang dirasakan memberi kenikmatan tersendiri saat mengeluarkan kata-kata itu, kata-kata yg ada dalam benaknya, dan dia rasakan saat menikmati memek mamanya, dengan bisa mengeluarkan kicauan-kicauan itu, Erwin merasakan kebebasannya menjadi lebih sempurna, babas melakukan apa yg ada dihatinya dan bebas mengatakan apa yg juga ada dihatinya, tanpa terbatasi oleh aturan yg mengikat, suatu sensasi yg menggairahkan.
Sekitar sepuluh menit Erwin menghujami memek mamanya, sementara adegan tayangan film porno yg sebelumnya diputar mirna telah selesai, dan hanya tinggal menyisakan gambar berwarna biru bertuliskan SONY pada layar tv, dan seolah kini giliran layar tv itu yg menyaksikan mirna yg sedang beradegan porno dengan putra kandungnya.

Kini mirna merangkul leher Erwin dan mengecupnya, sehingga mereka saling berpagutan berpilin lidah, saling bertukar dan saling meminum air liur mereka, sementara batang kontol Erwin masih mengocok-ngocok lubang memek mamanya, sampai akhirnya mirna menyuruh Erwin menghentikan aksinya sementara.

“Ssayang..stop dulu sebentar..sekarang kamu entot memek mama dari belakang ya…” seraya mirna memposisikan dirinya menungging diranjang itu, namun disaat Erwin ingin beringsut menghampiri mamanya yg sedang menungging, pandangan mata Erwin dikagetkan pada sosok wanita disudut kamar yg sedang duduk di kursi dalam posisi mengangkang mengangkat kakinya dipinggiran kursi, sementara tangan kanannya digunakan untuk mengocok-ngocok dildo didalam lubang memeknya, yg sebelumnya juga digunakan oleh mirna.

“ Ma..kak puput ma..” ujar Erwin kepada mamanya yg sedang dalam posisi menungging siap untuk dihantam dari belakang, agak kaget juga mirna atas kehadiran puput anak gadisnya yg tertua, yg juga adalah kakak Erwin, namun setelah mirna melihat apa yg dilakukan puput, mirna agak sedikit tenang, mungkin dalam hati murni berpendapat bahwa putri sulungnya itu tidak mempermasalahkan perbuatan yg dia lakukan bersama Erwin, dan mirna juga berpikir pasti puput juga tertarik untuk melakukan hal yg sama kepada erwin, kalau tidak, tidak mungkin puput ada disitu menyaksikan mereka sambil memainkan dildo miliknya pula.

Mirna menghampiri puput yg duduk dikursi disudut kamar itu, dan duduk dikursi yg sama dengan puput, sehingga mereka duduk agak berhimpitan, dan dengan lembut mirna menegur puput yg tertunduk dengan keadaan masih tanpa penutup dibagian bawahnya sehingga memeknya yg sudah basah terpampang jelas sementara tangan kanannya masih menggenggam dildo milik mirna.

“ Puput..kamu ngapain sayang…koq datang gak bilang-bilang sih..bikin kaget aja..” Tanya mirna sambil membelai rambut puput.

“Habis..mama juga sih, masa begituan sama anak sendiri sih…” jawab puput masih sambil menunduk.

“Jadi puput gak suka, mama ngentot sama Erwin..” Tanya mirna dengan sabar, kali ini jari tangan mirna sambil menyusuri dengan lembut paha puput yg mulus,licin dan putih.

“Ya..tadinya gak suka sih ma, dan sempat kaget juga, tapi setelah puput agak lama disini, kayaknya asik juga sih..” jawab puput dengan agak malu.

“Kamu mau bergabung dengan kita sayang…? mau ngentot sama Erwin…?” Tanya mirna, kali ini jemari tangannya mulai menyentuh belahan memek puput

“Mau dong ma…puput juga udah nafsu dari tadi, untung ada ini..” jawab puput, sambil melirik dildo ditangan kanannya

“Jadi kamu enggak apa-apa ngentot sama adikmu sendiri …?” Tanya mirna lagi.

“Enggak apa-apa lah ma..puput sih asik-asik aja..” jawab puput dengan gaya khas anak mudanya.

“Bagus…jawaban itu yg mama harapkan…selamat bergabung sayang…” seraya dikecupnya bibir putri sulungnya itu.

“Tapi kamu sabar dulu ya sayang…tunggu giliran dulu, mama lagi nanggung nih..abis kontol adikmu itu enak banget sih, nanti juga pasti kamu ketagihan deh..” rayu mirna kepada puput agar merelakan dirinya untuk menunggu giliran.

“ Oke deh ma..puput ngerti..cepet tuh ma..erwin keliatannya juga udah enggak sabar tuh..” sambil puput menepuk pantat mamanya yg berdiri untuk bersiap menuju “medan laga”, sehingga mirna memekik manja.

“Aaww..dasar kamu.. eh put , ngomong-ngomong kamu keliatannya udah gak perawan tuh, emangnya pernah ngentot sama siapa kamu..” Tanya mirna sebelum menaiki ranjang.

“Sama cowok puput dong, ma…” jawab puput enteng, sambil kembali menaikan kakinya kesudut kursi dan mengangkang.

“Oke deh kalo begitu…mama sih gak apa-apa, asal kamu bisa melakukannya dengan bijaksana..maksudnya jangan sampai bunting, soalnya kamu kan masih kuliah…” duduk sejenak mirna sambil menasehati putrinya.

“ Beres deh ma…puput dah ngerti..” jawab puput, sambil melepas t-shirt nya sehingga kini tak selembar benangpun yg menutupi tubuhnya, karna memang puput juga tidak mengenakan bra, sehingga buah dadanya yg ranum dengan pentilnya berwarna merah jambu menyembul indah.
Kini mirna telah kembali diatas ranjang, dan mengecup mesra bibir putranya sambil berkata lembut ditelinga Erwin.

“Entotin lagi memek mama ya sayang…kamu udah gak sabar kan..” seraya mirna menungging, melanjutkan sesi yg tertunda tadi, erwin menghampiri bokong yg indah menantang milik mamanya tersebut, dipegang buah pantatnya, terpesona Erwin dibuatnya dengan keindahan bokong mirna yg memang padat berisi dan berbentuk bak gitar spanyol itu, sehingga tampak bulat saat dalam posisi seperti itu, hingga membuat erwin gemas kemudian meremasnya yg membuat mirna memekik manja, lalu kemudian dipegang batang kontolnya yg berdiri tegak dan diarahkannya ke memek mirna yg menyelip diantara pahanya yg putih mulus tanpa cacat itu, setelah dirasa pas ujung kepala kontol Erwin kedalam lubang memek mirna kemudian blesssss…didoronglah batang kontolnya dan masuk menembus lubang memek mirna yg mendesah lirih saat batang kontol putranya mulai menghujam dinding-dinding vaginanya.

“Aaaahh…enak sayang….terus sayang…kamu mulai goyang sekarang ya…ahhhh” mirna mulai mengoceh, sementara Erwin mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur untuk mengocok-ngocok batang kontolnya didalam memek mirna sambil kedua tangannya meremas bokong mirna, lebih nikmat memek mirna dirasakan oleh Erwin dalam posisi dogy style seperti itu, dirasakan lebih sempit oleh kontol Erwin, dikarnakan dalam posisi seperti itu lubang memek mirna lebih menyempit oleh jepitan paha mirna, berbeda saat menghantam memek mirna pada posisi mengangkang dimana lubang memek mirna terbuka lebar pada saat itu.

Sementara puput menyaksikan aksi adik dan mamanya yg sedang ber asik masyuk sambil memainkan dildo milik mamanya dan mengocok-ngocoknya didalam liang memeknya dengan kedua kakinya dinaikan diatas pegangan kursi, sehingga posisinya mengangkang, yg membuat lubang memeknya terbuka lebar sehingga mempermudah keluar masuknya kontol-kontolan didalam memeknya.
Semakin cepat kocokan batang kontol Erwin menghujami lubang memek mirna, lebih legit dirasakannya memek mirna dalam posisi nungging seperti itu sehingga Erwin sangat menikmatinya terlihat dari ekspresi wajahnya yg agak mendangak keatas dan mulut sedikit menganga serta mata separuh terpejam, sesekali dari mulutnya juga bergumam tak jelas

“Aaaaahhhh…enak betul ma..kontol Erwin kayak dipijit-pijit maaa…aaahhh” gumam Erwin diselingi juga dengan kata-kata yg tak jelas.

Sementara mirna mulai menggoyang goyangkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi goyangan Erwin, pada saat Erwin menarik pantatnya, mirna juga menggerakan pantatnya maju kedepan, dan pada saat Erwin mendorong pantatnya kedalam memek mirna, mirna juga menggerakan pantatnya kebelakang, sehingga terjadi tumbukan berlawanan antara dorongan Erwin dan dorongan mirna, yg menambah keras dan mantapnya batang kontol Erwin menancap dalam memek mirna, sehingga juga menimbulkan bunyi plok…plok..plok..dari tumbukan yg keras tersebut.

Goyangan tubuh mirna juga ikut membuat buah dadanya yg cukup besar bergoyang –goyang bagaikan buah jeruk bali dipohon yg tertiup angin, sambil seperti biasa dari mulutnya terus bergumam dan merintih menahan nikmat sementara Jari jemari nya mencengkeram sprei tempat tidur dengan kuat.

“ Aaahhh…yess…hajar terus sayang..hantam memek mamamu ini..huh..huh..huh..huh..”

“ Uhhhh…kenapa enggak dari dulu aja kamu entotin memek mamamu sayang..kenapa enggak dari dulu..uhhh…”

“Tega kamu Erwin….tiga tahun mama enggak ngerasain kontol…huh…huh..huhh..aaahh.. .”
Itulah beberapa ocehan mirna yg dilakukannya sambil menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur dengan penuh tenaga dan penuh nafsu dan histeris, sehingga ocehan-ocehannya itu terdengar seperti orang mengumpat, diselingi dengan nafas yg memburu.

Seperti sebelumnya Erwin ikut menanggapi ocehan-ocehan mamanya itu dengan kalimat sekenanya.

“ Iya ma..memek mama juga enak..batang kontol Erwin kaya diurut-urut…ahhh”

“ Mau Erwin juga begitu sih ma… kenapa enggak Erwin minta aja sama mama dari dulu ya ma……uhh..uhh…uhh…”

“ Mama juga kejam…. Kontol Erwin.. selalu ngaceng ..kalo ngeliat mama..tapi mama acuh aja…uhh…uhh..uhh…” begitu Erwin menanggapi ocehan-ocehan mamanya, sambil terus mengocok pinggulnya dengan kuat, sehingga kata-kata yg diucapkan agak terputus-putus.
Yg juga dibalas lagi oleh mirna

“ Harusnya dulu kamu langsung terkam mamamu ini sayang… kamu langsung tunjukin batang kontolmu yg sedang ngaceng itu… atau langsung kamu pelorotin celana mamamu, lalu kamu entot mamamu saat itu juga…huh..huh…huhh… aaaaahhhhh…”

Begitulah luapan emosi mirna saat menikmati hubungan seks, begitu ekspresionis dalam mengungkapkan rasa, tanpa canggung dan sangat spontan, namun juga histeris, membuat puput yg berada disitu terkesima dan sesekali tersenyum dengan beberapa kata yg diucapkan mamanya, atau kadang sampai menggelengkan kepalanya mungkin dalam hati berkata “ ada-ada saja “ atau mungkin juga dia berpikir “ lebay amat sih mamaku ini..”


1 comment: